PWMP, Pencetak Petani Milenial
By Admin
nusakini.com - Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya generasi milenial merupakan motor penggerak roda pembangunan. Untuk itu pemerintah menjadikan peningkatan SDM sebagai fokus utama pembangunan diberbagai sektor tak terkecuali sektor pertanian. Salah satu tantangan terbesar pembangunan pertanian di Indonesia saat ini adalah minimnya minat generasi milenial untuk terjun ke dalam dunia pertanian. Jika hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan kekurangan petani dimasa depan dan ini akan mengancam kedaulatan dan ketahanan pangan.
Adanya pemikiran bahwa insentif menjadi seorang petani lebih kecil dibandingkan dengan insentif apabila bekerja di sektor lain menjadi alasan utama generasi millenial enggan terjun kedunia pertanian. Selain itu adanya stigma para orang tua bahwa bekerja menjadi seorang petani tidak bisa menjadi bekal hidup yang layak mendorong generasi millenial memilih untuk masuk ke sektor lain seperti perbankan, PNS, dan sektor jasa lainnya. Perubahan era teknologi informasi yang mesat juga mendorong generasi milenial lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi informasi atau dunia digital dibandingkan dengan dunia pertanian yang masih identik dengan alat-alat pertanian konvensional.
Alasan-alasan tersebutlah yang mendasari Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian untuk menjaring, menumbuh kembangkan minat generasi milenial untuk menggeluti dunia pertanian. Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Pusat Pendidikan Pertanian Ismaya Prawansa pada pembukaan acara Penumbuhan Petani Millenial dalam rangka Pendampingan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Dukungan Pusdiktan terhadap Kebijakan Strategis BPPSDMP di Hotel Savero Depok, Senin 16 Desember 2019 menjelaskan bahwa penyadaran, penumbuhan, pengembangan dan pemandirian minat keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian sangat diperlukan. “Salah satu upaya untuk menjadikan petani milenial melalui program kegiatan penumbuhan wirausahawan muda pertania (PWMP) yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) serta alumni Perguruan Tinggi Mitra (PTN). Melalui PWMP generasi milenial akan bertindak sebagai wirausahawan muda pertanian (agripreneur). Setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari pendidikan vokasi, mahasiswa dan alumni didorong untuk menciptakan lapangan pekerjaan (job creator)”, papar Ismaya. Keberhasilan PWMP tak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan pertanian sebagai center of agripreneur development yang berbasis inovasi agribisnis. “Betapa besar energi yang dimiliki oleh PWMP untuk mencetak petani-petani milenial. Kedepan Pusdiktan akan mengembangkan aplikasi khusus untuk PWMP, membentuk Forum Komunikasi khusus untuk PWMP serta melebarkan jejaring pemasaran melalui market online”, tambah Ismaya.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari dihadiri oleh Dosen, Guru, Pembimbing, pendamping, mahasiswa dan alumni Polbangtan Medan, Gowadan Manokwari serta siswa-siswi SMK PP penerima manfaat program PWMP. Hadir memotivasi para petani millenial pada Duta milenial antara lain Budi Tanaka, Reza Fahreza serta Agus Ali Nurdin. Diharapkan melalui succes story telling para duta milenial dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa-siswi SMK PP hingga kedepan akan menjadi petani millenial yang mandiri, handal dan mampu berdaya saing. (lely)